Tips Menjaga Kesehatan Mental Selama Masa Krisis Atau Perubahan
Tips Menjaga Kesehatan Mental Selama Masa Krisis Atau Perubahan – PALANGKA RAYA – KANTOR ADPIM. Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) pada Jumat (28/05/2021) hingga Pukul 15.00 WIB kembali terbit informasi penanganan pandemi Covid-19.
Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng mengumumkan jumlah kasus positif virus corona di Kalteng dari hari ke hari semakin bertambah. Oleh karena itu, disiplin menerapkan protokol kesehatan untuk menghindari kontak dengan Covid-19 dinilai penting, dan sangat dianjurkan untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Salah satu caranya adalah dengan menerapkan gaya hidup sehat.
Tips Menjaga Kesehatan Mental Selama Masa Krisis Atau Perubahan
Pada wisuda tersebut, tim gugus tugas berbagi tips memulai pola hidup sehat di masa pandemi Covid-19. Pertama, makan makanan yang seimbang. Pada saat seperti itu, dianjurkan untuk banyak mengonsumsi makanan bergizi yang diimbangi dengan sayur, buah, dan vitamin. Hal ini penting karena nutrisi pada sayur dan buah, seperti vitamin, dapat menyehatkan tubuh sehingga tidak mudah diserang penyakit. Selain itu, sangat penting untuk makan secara teratur dan tidak melewatkan waktu makan.
Manfaat Dukungan Sosial Untuk Kesehatan Mental Remaja
Kedua, istirahat yang cukup. Meski bekerja dari rumah, istirahat dan tidur tetap penting dan tidak boleh dilupakan. Tidur yang cukup di malam hari akan membantu menjaga kesehatan tubuh secara keseluruhan, termasuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Jadi usahakan untuk tidur tujuh hingga delapan jam setiap malam. Selain istirahat yang cukup, pastikan Anda selalu terhidrasi dengan baik dengan rutin mengonsumsi air putih dalam jumlah yang cukup.
Ketiga, aktif bergerak dan rutin berolahraga agar tubuh tetap bugar dan sehat. Misalnya saja melakukan yoga, bersepeda, atau sekedar jalan-jalan keliling rumah selama 15 menit sehari. Dengan memulai pola hidup yang lebih sehat, proses regenerasi dan metabolisme dalam tubuh menjadi maksimal sehingga tubuh menjadi jauh lebih sehat.
Terakhir, perhatikan kebersihan. Masyarakat diimbau untuk tetap mengutamakan kebersihan diri dan lingkungan. Pastikan untuk mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir minimal 20 detik secara berkala, seperti sebelum dan sesudah makan, setelah menggunakan kamar mandi, setelah beraktivitas, dan saat tangan kotor. Jika Anda batuk atau bersin, tutupi hidung dan mulut Anda dengan tisu. Setelah itu, segera buang tisu tersebut ke tempat sampah dan cuci tangan hingga bersih. Kebersihan rumah juga harus dijaga. Bersihkan tempat-tempat yang menjadi tempat bersarangnya bakteri, misalnya di sela-sela lemari, di belakang tiang tembok, dan di dalam tirai. Bagi yang memiliki area kerja di rumah, jagalah kebersihan lingkungan kerja seperti meja dan laptop secara rutin.
Selain menjaga kesehatan jasmani dan kebugaran jasmani, kesehatan mental juga dianjurkan untuk diperhatikan agar dalam menghadapi pandemi Covid-19 tetap tenang dan berpikir positif. Bersikaplah selektif terhadap informasi yang Anda peroleh dan pastikan Anda hanya mendapatkannya dari sumber yang akurat dan terpercaya. Tetap terhubung dengan keluarga dan teman untuk meminta kabar terbaru, menawarkan dukungan, atau melakukan aktivitas bersama melalui video call.
Pusat Informasi Inovasi Daerah (pindah) Provinsi Jawa Tengah
Selanjutnya, Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng juga menyebut jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Kalteng terus meningkat setiap harinya. Orang yang berisiko tinggi adalah mereka yang memiliki penyakit penyerta atau penyakit penyerta seperti hipertensi, diabetes, penyakit jantung, asma, dan gagal ginjal. Selain itu, orang dengan daya tahan tubuh rendah, mereka yang berusia lanjut, yaitu di atas 60 tahun, dan mereka yang mengalami obesitas atau kelebihan berat badan.
Perilaku sehat 4M merupakan upaya preventif yang sangat penting. Strategi Pencegahan Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Kalimantan Tengah bertujuan untuk meningkatkan kepatuhan terhadap 4M. Setiap orang harus mau dan mampu melakukan perubahan perilaku untuk mengikuti 4M guna mencegah penularan Covid-19.
Di sisi lain, Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng dalam keterangannya Jumat (28/5/2021) menyampaikan perkembangan data penanganan Covid-19 yang diakumulasikan hingga 15.00 WIB:
2) Kasus terkonfirmasi bertambah 82 orang yaitu Palangka Raya 27 orang, Katingan 2 orang, Kotawaringin Timur 12 orang, Kotawaringin Barat 25 orang, Pulang Pisau 2 orang, Kapuas 8 orang, Gunung Mas 1 orang, Barito Timur 4 orang, dan Murung Raya 1 orang, sehingga dari semula 22.086 orang menjadi 22.168 orang.
Aiyca: Kaum Muda Untuk Melawan Perubahan Dan Krisis Iklim
3) Orang sembuh bertambah 40 orang, yakni Palangka Raya 24 orang, Kotawaringin Timur 12 orang, Pulang Pisau 2 orang, Kapuas 1 orang, dan Barito Timur 1 orang sehingga dari semula 20.484 orang menjadi 20.524 orang.
7) Korban meninggal bertambah 3 orang, yakni Waringin Kota Timur 2 orang dan Pulang Pisau 1 orang, sehingga dari semula 590 orang menjadi 593 orang. Tingkat kematian kasus (CFR) 2,7%.
Satgas Penanganan Covid-19 Kalteng senantiasa mengingatkan seluruh masyarakat untuk disiplin menjalankan protokol kesehatan dan mendukung upaya pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Tim gugus tugas menekankan, “Bagi warga yang belum sadar akan protokol kesehatan, ingat!” 4M itu wajib, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan menghindari kerumunan, serta 3T (testing, tracing, dan treat). hingga Covid-19 akan segera berakhir di dan sekitar Kalimantan Tengah.” (renn) Kesehatan mental mengacu pada kesejahteraan psikologis seseorang. Ini mencakup aspek-aspek seperti perasaan positif, psikologis dan sosial, serta kemampuan seseorang untuk mengatasi stres, mengatasi tantangan, berinteraksi dengan orang lain dan mengambil keputusan Kesehatan mental yang baik tidak hanya berarti tidak adanya gangguan mental, tetapi juga kemampuan berpikir, merasakan dan berfungsi dengan baik dalam kehidupan sehari-hari.
Saat ini, kesehatan mental merupakan permasalahan yang belum dapat diselesaikan sepenuhnya baik di tingkat global maupun nasional. Dampak pandemi Covid-19 juga menimbulkan beberapa dampak negatif, seperti peningkatan gangguan jiwa dan gangguan jiwa. Survei Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2018 menunjukkan lebih dari 19 juta penduduk usia di atas 15 tahun mengalami gangguan mental emosional, dan lebih dari 12 juta penduduk usia di atas 15 tahun mengalami depresi (Rokom, 2021).
Tidak Perlu Cemas. Cemas…
Perlu disadari bahwa menjaga kesehatan mental adalah kemampuan mengatasi tekanan hidup, bekerja secara produktif dan berkontribusi terhadap lingkungan. Kesehatan jiwa harus dijaga baik secara jasmani maupun rohani, hal ini menjadi semakin penting saat ini, baik orang dewasa maupun remaja termasuk kelompok yang rentan mengalami gangguan jiwa atau depresi yang cukup tinggi. Ada banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan mental, seperti faktor genetik, perubahan hormonal, pengalaman traumatis, percintaan, persahabatan, keluarga, dan stres hidup.
Belum diketahui secara pasti apa penyebab gangguan jiwa. Namun, kondisi tersebut diketahui berhubungan dengan faktor biologis dan psikologis, antara lain:
Selain faktor psikologis yang telah disebutkan di atas, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa berada dalam situasi pandemi COVID-19 juga dapat menjadi faktor penyebab stres sehingga membuat seseorang lebih rentan mengalami gangguan jiwa.
Penderita gangguan jiwa diidentikkan sebagai “orang gila” atau “sakit jiwa” dan seringkali mengalami perlakuan yang tidak menyenangkan, bahkan sebatas pembunuhan. Bahkan, penderita gangguan jiwa bisa dirawat di rumah sakit untuk mendapatkan perawatan. Gejala dan tanda gangguan jiwa tergantung pada jenis gangguan jiwa yang dialami. Penderita mungkin mengalami gangguan pada emosi, pola pikir, dan perilaku. Beberapa contoh gejala dan ciri-ciri gangguan jiwa antara lain:
Penyebab Dan Gejala Asam Urat Sering Disepelekan, Kenali Sebelum Terlambat
6. Perubahan pola tidur, seperti tidur ringan dan mudah tertidur, sulit tidur, serta gangguan pernafasan dan kaki gelisah saat tidur Kecanduan nikotin atau alkohol, serta penggunaan narkoba.
8. Perilaku tidak wajar seperti berteriak tidak jelas, berbicara dan tertawa sendirian, serta keluar rumah sendirian.
Tak hanya itu, penderita gangguan jiwa juga bisa mengalami gejala fisik seperti sakit kepala, sakit punggung, dan sakit maag.
Menjaga kesehatan mental penting untuk kualitas hidup yang baik. Berikut beberapa tips untuk membantu kita menjaga kesehatan mental dan kesehatan sahabat:
Post Power Syndrome
1. Jaga keseimbangan dalam keseharian: Ciptakan rutinitas yang seimbang antara pekerjaan, waktu bersama keluarga, waktu untuk diri sendiri dan waktu untuk hobi atau aktivitas yang kita sukai.
3. Belajar mengelola stres: Teknik relaksasi seperti meditasi, yoga, atau pernapasan dalam dapat membantu mengurangi tingkat stres.
4. Jangan terlalu keras pada diri sendiri: Tetapkan tujuan yang dapat dicapai dan hindari perasaan stres yang berlebihan jika segala sesuatunya tidak berjalan sesuai rencana.
5. Lindungi diri Anda dari informasi yang berlebihan: Terlalu banyak terpapar berita negatif atau media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan stres dan kecemasan. Dapatkan informasi, namun pastikan untuk menghormati batasan dan pilih sumber informasi yang dapat dipercaya.
Cita-cita Indonesia 2045 Terhalang Masalah Kesehatan Mental Remaja
6. Proaktif dalam menjaga hubungan sosial: Meski terkadang kita merasa ingin menarik diri dari dunia luar, usahakan untuk tetap aktif dalam aktivitas sosial. Interaksi dengan teman, keluarga, dan orang-orang terkasih dapat memberikan dukungan sosial yang dibutuhkan.
Nah sobat sehat, menjaga kesehatan mental adalah sebuah proses yang berkelanjutan dan perlu waktu untuk membangun kebiasaan sehat. Cobalah berbagai strategi ini dan temukan yang terbaik bagi Anda. Jika Anda kesulitan mengatasi masalah kesehatan mental, jangan ragu untuk mencari bantuan ahli kesehatan mental seperti psikolog atau psikiater. Saya harap ini bermanfaat! [RH]
Pencegahan dan promosi kesehatan mental. Kesehatan Mental: Bukti dan Penelitian. Jenewa: Departemen Kesehatan Mental dan Penyalahgunaan Zat Ketidakpastian adalah bagian kehidupan yang tidak bisa dihindari. Kondisi ini seringkali menimbulkan stres dan kecemasan terus-menerus, terutama ketika kita dihadapkan pada situasi di luar kendali kita, seperti pandemi, krisis ekonomi, atau perubahan besar dalam hidup. Menjaga kesehatan mental sangat penting untuk memastikan kita dapat bertahan dan beradaptasi dalam situasi yang tidak pasti. Artikel ini akan membahas bagaimana ketidakpastian memengaruhi kesehatan mental dan memberikan beberapa tips untuk mengelola stres dan kecemasan dalam situasi tersebut.
Ketidakpastian dapat berdampak signifikan pada kesehatan mental. Menurut penelitian yang dilakukan oleh American Psychological Association (APA), ketidakpastian dikaitkan dengan peningkatan kecemasan, stres, dan bahkan depresi. Beberapa dampak umum dari ketidakpastian terhadap kesehatan mental meliputi:
Tips Pola Hidup Sehat Serta Menjaga Kesehatan Mental Di Tengah Pandemi Covid-19
Kecemasan yang berlebihan: Ketidakpastian dapat membuat seseorang merasa kehilangan kendali terhadap situasi. Hal ini dapat menyebabkan ketakutan terus-menerus terhadap hal yang tidak diketahui.
Stres Kronis: Ketidakpastian membuat seseorang merasa stres sepanjang waktu. Stres kronis ini dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan risiko penyakit fisik seperti stres