Cara Menjaga Kesehatan Jangka Panjang Dengan Kebiasaan Sehat
Cara Menjaga Kesehatan Jangka Panjang Dengan Kebiasaan Sehat – Meskipun ujian dapat menjadi saat yang menegangkan bagi semua orang di rumah, hal tersebut tidak akan mempengaruhi kesehatan anak Anda. Berikut 6 cara untuk memastikan anak Anda dalam kondisi yang baik untuk ujian.
Salah satu cara terbaik untuk memastikan otak anak Anda sehat dan ternutrisi dalam jangka waktu yang lama adalah melalui pola makannya. Memasukkan “makanan otak” ke dalam pola makan Anda, seperti ikan kaya omega-3, meningkatkan kesehatan otak dengan menyediakan asam lemak esensial yang dibutuhkan untuk fungsi otak. Beberapa makanan, seperti sayuran dan buah-buahan berwarna hijau tua, kaya akan antioksidan, yang terbukti meningkatkan kesehatan otak dan memberikan manfaat perlindungan bagi kognisi dan memori. Jika anak Anda suka makan jajanan saat belajar, kacang-kacangan dan biji-bijian tanpa garam seperti kenari, hazelnut, dan biji bunga matahari merupakan alternatif yang lebih baik dibandingkan jajanan seperti keripik. Makanan ini kaya akan vitamin E, yang telah dikaitkan dengan penurunan kognitif selama bertahun-tahun.
Cara Menjaga Kesehatan Jangka Panjang Dengan Kebiasaan Sehat
Untuk meningkatkan konsentrasi, cobalah teh hijau daripada kopi. Teh hijau tidak hanya meningkatkan kewaspadaan, tetapi juga merupakan sumber antioksidan yang baik dan membantu mengatasi kecemasan. Sebelum tes, pastikan Anda mengonsumsi karbohidrat kompleks seperti roti gandum, bukan camilan manis seperti permen.
5 Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Bagi Pekerja Kantoran
Ujian sering kali berarti duduk di depan meja selama berjam-jam, berdesakan di depan buku atau layar komputer, dan hal ini sering kali dapat menyebabkan rasa sakit fisik jika anak Anda tidak menjaga postur tubuhnya. Postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan sakit kepala atau nyeri pada punggung, leher, dan bahu. Mengajari anak Anda sopan santun sejak dini akan sangat mengurangi risiko terjadinya masalah tersebut.
Salah satu hal pertama yang bisa Anda lakukan adalah memastikan meja dan kursi belajar ergonomis. Pilihlah kursi yang memiliki sandaran yang baik dan dapat diatur ketinggian dan kemiringannya, serta meja yang setinggi siku anak saat duduk. Kedua, minta anak Anda berlatih duduk dan berdiri dengan postur tubuh yang benar. Hal ini akan sangat membantu dalam mengurangi risiko cedera muskuloskeletal jangka panjang. Terakhir, sering-seringlah beristirahat. Duduk dalam waktu lama tidak pernah menyehatkan, dan istirahat juga memungkinkannya menjernihkan pikiran. Pada waktu istirahat ini, mereka dapat melakukan latihan peregangan sederhana untuk meredakan ketegangan atau kesulitan duduk dalam waktu lama.
Anda mungkin tergoda untuk menghentikan anak Anda bermain saat ujian semakin dekat, untuk memastikan mereka tidak terluka atau sakit. Namun, sangat penting bagi Anda untuk mendorong mereka untuk berolahraga. Penelitian telah menemukan bahwa latihan aerobik secara teratur membantu meningkatkan area otak yang berhubungan dengan memori verbal dan pembelajaran. Belum lagi berbagai manfaat olahraga lainnya untuk mengurangi risiko berbagai kondisi medis lainnya.
Memberi mereka waktu untuk berolahraga dan memompa darah tidak hanya akan membantu menghilangkan stres dengan melepaskan endorfin, tetapi juga dapat meningkatkan harga diri mereka. Jika Anda khawatir mereka akan berolahraga berlebihan atau melukai diri sendiri menjelang ujian, olahraga ringan seperti berenang atau berjalan kaki juga akan membantu.
15 Cara Menjaga Kesehatan Tubuh Agar Tetap Bugar Dan Terhindar Dari Penyakit
Belajar dalam jangka waktu lama dapat berdampak buruk bagi mata anak, terutama jika ia masih baru menggunakan komputer. Hal ini dapat menyebabkan pusing, ketegangan mata, sakit kepala, dan nyeri leher dan punggung. Ajari anak Anda untuk mengikuti aturan sederhana 20-20-20 – untuk setiap 20 menit membaca atau menggunakan komputer, lihatlah sejauh 20 meter selama 20 detik. Selain itu, pastikan layar komputer ditempatkan setidaknya 50 cm dari mata , dan buku minimal 30 cm.
Meskipun banyak siswa – terutama yang suka begadang, sering begadang untuk memperbaiki diri, tidak tidur sebelum ujian besar bisa lebih merugikan daripada menguntungkan. Penelitian menemukan bahwa kurang tidur justru menyebabkan bagian otak yang terkait dengan perencanaan dan evaluasi keputusan mati. Konsolidasi memori jangka panjang juga terjadi selama tidur nyenyak, yang berarti penting untuk mendapatkan tidur yang cukup untuk mempertahankan apa yang telah Anda pelajari dalam waktu lama. Secara umum, tidur sekitar 8 hingga 9 jam sehari untuk anak usia 12 – 18 tahun akan meningkatkan suasana hati, konsentrasi, dan produktivitas anak Anda secara keseluruhan, serta membantu mengelola tingkat stres.
Untuk memastikan bayi Anda tidur nyenyak di malam hari, sebaiknya luangkan waktu setengah jam atau lebih sebelum tidur. Hindari menggunakan komputer atau telepon sebelum tidur atau sebelum tidur – cahaya biru dari perangkat ini diketahui memengaruhi tidur. Menjaga rutinitas waktu tidur yang teratur, seperti menyimpan buku dan menyikat gigi sebelum tidur, juga dapat membantu anak lebih mudah tertidur.
Membiarkan anak Anda bersosialisasi atau bermain dengan anak-anak lain mungkin bukan prioritas Anda saat ujian semakin dekat, namun merupakan ide bagus untuk memastikan bahwa Anda memiliki cukup waktu untuk menjaga hubungan sosial. Hubungan sosial sangat penting bagi manusia, dan diketahui memengaruhi tingkat stres dan suasana hati. Untuk memahami pentingnya hubungan sosial dalam kesehatan seseorang, pertimbangkan hal ini: sebuah penelitian menemukan bahwa perasaan terisolasi dari orang lain dapat berdampak negatif pada kualitas tidur Anda, meningkatkan tekanan darah, dan meningkatkan kadar hormon stres kortisol. Terutama selama ujian yang penuh tekanan, anak Anda mungkin merasakan manfaatnya jika berhubungan dengan teman-temannya yang mengalami situasi yang sama.
Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi Untuk Kualitas Hidup
Bertanggung jawab atas kesehatannya sendiri adalah cara terbaik bagi seorang wanita untuk menjaga dirinya dan orang yang dicintainya. Berikut 12 tips ahli bagi wanita untuk hidup lebih baik dan merasa lebih baik.
9 aktivitas sehat yang bisa Anda lakukan bersama keluarga untuk mempererat ikatan keluarga, memudahkan rukun sekaligus meningkatkan kesehatan Anda secara keseluruhan.
Leonard Ang, dokter mata, memandu Anda tentang penyebab mata merah (konjungtivitis) dan apa yang harus dilakukan jika hal itu terjadi.
Tidak semua olahraga harus fokus pada pendidikan. Saat liburan, sekadar bermain untuk bersenang-senang dapat memberikan manfaat kesehatan bagi anak Anda. Inilah beberapa di antaranya.
Cegah Serangan Jantung, Yuk, Terapkan Gaya Hidup Cerdik!
Tidur malam yang nyenyak penting untuk perkembangan kesehatan anak. Berikut 7 tips menyiapkan jadwal tidur anak untuk sekolah setelah liburan.
Apakah Anda takut pada hari pertama Anda kembali bekerja? Siap-siap istirahat cukup dengan 5 tips ini.
Rumah Sakit Mount Elizabeth adalah bagian dari IHH Healthcare, salah satu grup layanan kesehatan terbesar di dunia.
Dapatkan nasihat medis terpercaya dari para ahli, ahli gizi, dan fisioterapis kami, langsung ke kotak masuk Anda, mengungkapkan bahwa banyak konsumen Indonesia yang rela meninggalkan kebiasaan buruk yang dilakukan selama pandemi ini. Tiga kebiasaan tidak sehat teratas yang ingin mereka hentikan dalam 12 bulan ke depan adalah mengonsumsi makanan sehat (62%), tidak berolahraga secara teratur (59%) dan kurang tidur (53%).
Bagaimana Pola Hidup Yang Sehat ? Yuk Simak
Studi tersebut juga mengungkapkan bahwa rendahnya tingkat aktivitas fisik, penambahan berat badan, dan melemahnya sistem kekebalan tubuh merupakan dampak negatif paling umum dari gaya hidup tidak sehat pada dua lansia terakhir. Di antara mereka yang melaporkan kelebihan berat badan, lebih dari separuh (50%) mengalami kenaikan berat badan sebesar 3 hingga 5 kg, sementara 18% lainnya mengalami kenaikan berat badan sebesar 6 hingga 10 kilogram.
Kenaikan berat badan ini terutama disebabkan oleh terlalu banyak mengonsumsi makanan tidak sehat (64%), makan berlebihan karena stres (62%), tidak berolahraga atau aktif (47%) dan kurang tidur (26%).
CEO dan General Manager Herbalife Nutrition Indonesia Andam Dewi mengatakan kebiasaan buruk ini nantinya dapat menimbulkan risiko kesehatan yang serius. Namun kebiasaan tersebut dapat diubah sedikit demi sedikit dengan tekad, motivasi dan dukungan dari orang-orang yang berpikiran sama, untuk mulai mengubah kebiasaan tidak sehat menuju hidup aktif dan sehat.
“Untuk menginspirasi perubahan hidup yang lebih positif, kami menciptakan inisiatif yang berfokus pada pengetahuan tentang nutrisi yang tepat dan metode olahraga, untuk membantu masyarakat dalam upaya mereka mendapatkan kesehatan yang baik dan kesehatan jangka panjang. serta misi perusahaan untuk menjalani kehidupan yang sehat dan aktif ,” jelas Andam, Senin (14/11/2022).
Dapatkah Anda Membersihkan Jalan Menuju Kesehatan Yang Baik?
Yang dilakukan pada Agustus 2022, dan mensurvei 5.500 konsumen berusia 18 tahun ke atas di Australia, Hong Kong, Indonesia, Jepang, Korea, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap perubahan perilaku konsumen sejak awal epidemi ini, serta arah perubahan menuju hidup sehat dan aktif yang rencananya akan mereka lakukan dalam 12 bulan ke depan.
Elemen kunci dari perubahan gaya hidup ini adalah, pertama, makanan. Secara keseluruhan, tujuh dari 10 konsumen Indonesia (73%) memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat selama pandemi, dan konsumsi junk food termasuk dalam daftar kebiasaan makan yang tidak sehat. Survei tersebut juga mengungkapkan bahwa segmen Gen Z dan Milenial lebih cenderung memiliki kebiasaan makan yang tidak sehat dibandingkan generasi tua seperti Gen X dan boomer (79 vs 59%).
Kedua, olahraga. Terdapat perubahan aktivitas yang signifikan di kalangan konsumen di Indonesia, dengan hampir sepertiga (30%) responden lebih banyak berolahraga, sementara hampir separuh (46%) mengakui bahwa mereka sudah berhenti bekerja keras atau belum. Alasan utama klien berolahraga sedikit atau tidak sama sekali selama epidemi adalah karena mereka tidak memiliki tempat di rumah untuk berolahraga dan merasa tidak termotivasi karena khawatir akan stres/kecemasan yang disebabkan oleh wabah ini.
Tiga cara untuk tidur. Secara keseluruhan, lebih dari separuh responden di Indonesia